KAMPUS KARIER

UAD & UNJAYA Kick Off Inovasi Aloe Vera dengan Transformative Learning

  • Administrator
  • Kamis, 25 September 2025
  • menit membaca
  • 22x baca
UAD & UNJAYA Kick Off Inovasi Aloe Vera dengan Transformative Learning

 

UAD & UNJAYA Kick Off Inovasi Aloe Vera dengan Transformative Learning

Bantul, jogja-ngangkring.com – Di sebuah pendopo sederhana milik Youh Farming, Bulak Pacar, Argomulyo, Sabtu (20/9/2025) lalu, suasana tampak berbeda. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (UNJAYA) memulai langkah baru, menjadikan lidah buaya bukan sekadar tanaman hias di pekarangan, melainkan pintu masuk menuju gerakan ekonomi masyarakat. Program bertajuk Inovasi Produk Herbal Sehat Berbasis Lidah Buaya ini dirancang bukan hanya untuk mengajari cara mengolah panen, tapi juga mengubah pola pikir petani dan ibu-ibu PKK lewat pendekatan transformative learning.

“Lidah buaya ini bisa ditanam di pekarangan rumah, dirawat ibu-ibu, dan hasilnya bukan cuma sehat, tapi bisa bernilai ekonomi tinggi,” terang Ketua Tim PKM, Prof. Ir. Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D.

Tak hanya akademisi, berbagai pihak ikut turun tangan. Kepala Desa Argomulyo, Bambang Sarwono, S.Si., Apt., membuka acara dengan dukungan penuh. Ketua PCM Sedayu, Heru Waseso, bersama Kepala DLH Bantul, Bambang Purwadi Nugroho, S.H., M.H., juga mengingatkan pentingnya konsistensi agar lidah buaya tak berhenti jadi wacana, tapi benar-benar tumbuh jadi gerakan kolektif.

Kick off hari itu juga menghadirkan sesi Achievement Motivation Training (AMT). Imam, pengusaha muda di balik brand RamaVera, berbagi cerita dan semangat kepada ibu-ibu PKK untuk berani melirik lidah buaya sebagai peluang usaha. 

“Kalau dikelola serius, bisa jadi sumber penghasilan yang stabil,” ujarnya.

Menariknya, sebelum pulang, para peserta—khususnya ibu-ibu PKK—diminta mengisi kuesioner. Tujuannya sederhana, memotret sejauh mana kesiapan mereka menerima inovasi yang ditawarkan. Program ini sendiri akan berjalan tiga tahun ke depan mulai dari pelatihan penggunaan kubah pengering, penyiraman berbasis IoT, olahan produk sehat yang kekinian, pengemasan higienis, hingga literasi digital dan soft skill untuk memperkuat kapasitas sosial.

Mimpi besarnya? Membangun Aloe Vera Village di Argomulyo—sebuah desa yang mandiri, berdaya, dan punya produk unggulan dari lidah buaya.

Di sela acara, salah satu peserta berkomentar lirih, “Semoga ini jadi titik balik. Petani dan ibu-ibu PKK tidak hanya menanam, tapi juga berinovasi. Lidah buaya bisa jadi jalan untuk hidup lebih sejahtera.” (Yun)

Tinggalkan Komentar

Kirim Komentar